Penilaian Baik dan Buruk
Perbuatan
manusia ada yang baik dan ada buruk. Hati manusia memiliki perasaan dan
dapat mengenal atau membedakan, perbuatan itu baik atau buruk dan benar
atau salah. Penilaian terhadap suatu perbuatan adalah relatif, hal ini disebabkan
adanya perbedaan tolak ukur yang digunakan untuk penilaian tersebut.
Perbedaan tolak ukur tersebut disebabkan karena adanya perbedaan agama,
kepercayaan , cara berfikir, ideologi, lingkungan hidup dan sebagainya.
1. Ajaran Agama
Menurut berryhs paham perbuatan baik menurut agama adalah perbuatan yang sesuai kehendak Tuhan dan perbuatan buruk adalah perbuatan yang tidak sesuai dengan kehendak Tuhan.
Menurut Indonesia blogspot dalam agama islam yang menentukan suatu perbuatan itu baik dan buruk adalah perbuatan pertama kali adalah Nash. Yaitu al-Qur'an (yang berisi hukum dan ketentuan Allah) dan al hadist (perkataan, perbuatan nabi) kemudian akal dan niat seseorang dalam melakukannya.
Perbuatan baik itu disebut dengan akhlak, akhlak berarti tingkah laku seseorang yang didorong oleh suatu keinginan secara sadar untuk melakukan perbuatan yang baik (wikipedia)
2. Adat Istiadat
Menurut
aliran ini baik atau buruk ditentukan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku
dan ditentukan berdasarkan adat-istiadat yang berlaku dan dipegang teguh oleh
masyarakat. Orang yang mengikuti dan berpegang teguh pada adat dipandang baik,
dan orang yang menentang dan tidak mengikuti adat-istiadat dipandang buruk, dan
kalau perlu dihukum secara adat.
1.
Argumen
Melihat hal ini argumen saya
adalah pandangan baik buruk menurut adat istiadat atau sosialisme itu sifatnya masih
nisbi dan relatif karena adat istiadat setiap masyarakat itu tidak sama
semuanya. Sehingga secara ilmiah pandangan ini masih belum mencapai tingkat
kepuasan karena masih belum memandang secara objektif terhadap perbuatan baik
atau buruk.
2.
Faktanya adalah misalnya
antara adat istiadat orang barat dengan orang timur itu berbeda dalam beberapa
hal, maka dalam pandangan penilaian apakah itu baik atau buruk pun pasti berbeda.
3. Solusi Dalam memberikan pandangan dan
penilaian baik atau buruk harus disesuaikan dengan kondisi lingkungan, tempat,
suku, agama, ras dan lain-lain yang sesuai dengan adat istiadat masing-masing.
3. Kebahagiaan (Hedonisme)
Menurut saya ukuran baik atau butuk dalam sebuah kebahagiaan (hedonisme) adalah jika kebahagiaan yang didapat itu adalah sesuai dengan apa yang diinginkan dari seseorang itu walaupun banyak orang yang beranggapan bahwa apa yang kalian lakukan itu adalah buruk itu dikatakan baik, tapi kita lihat dulu apa yang kalian lakukan itu dapat bermanfaat dengan baik untuk diri kalian sendiri maka itu dikatakan baik, namun apabila tidak dapat bermanfaat dengan baik maka itu dikatakan buruk.
Menurut aliran hedonishme yang ada pada makalah ilmiah, berpendapat bahwa kebahagiaan merupakan nama baik dan buruk. Sesuatu itu dipandang baik jika mendatangkan kebahagiaan dan perbuatan itu buruk jika mendatangkan penderitaan.
4. Bisikan Hati (Intuisi)
Menurut aliran intuisi yang ada pada makalah ilmiah berpendapat
bahwa setiap manusia memiliki kekuatan batin sebagai suatu instrument yang
dapat membedakan baik atau buruknya suatu perbuatan. Intuisi ini semacam ilham
yang memberi tahu nilai perbuatan itu lalu menetapkan hukum baik buruknya
sebagaimana kita diberi mata dan telinga, dengan sekilas melihat dapat
menetapkan putih atau hitamnnya sesuatu, dengan hanya mendengar sekilas kita
dapat menyatakan suara itu merdu atau tidak.
Menurut warta warga gunadarma Bisikan hati adalah kekuatan batin
yang dapat mengidentifikasi apakah sesuatu perbuatan itu baik atau buruk tanpa
terlebih dahulu melihat akibat yang ditimbulkan perbuatan itu”. Faham ini
merupakan bantahan terhadap faham hedonism, tujuan utama dari aliran ini adalah
keutamaan, keunggulan, keistimewaan yang dapat juga diartikan sebagai kebaikan
budi pekerti.
5. Evolusi
Menurut Alexander dalam warta warga gunadarma nilai moral harus
selalu berkompetisi dengan nilai yang lainnya, bahkan dengan segala yang ada di
alam mini dan nilai moral yang bertahanlah (tetap) yang dikatakan dengan baik,
dan nilai-nilai yang tidak bertahan (kalah dengan perjuangan antar nilai)
dipandang sebagai buruk.
Menurut aqilalhilmy pada evolusi alam menyaring segala yang
maujud (ada), berdasarkan ciri-ciri hukum alam yang terus berkembang yang
dipergunakan untuk menentukan baik dan buruk.
6. Utilitarisme
Menurut novan baik buruk dalam utilitarisme ditentukan
berdasarkan utility atau daya guna. Pandangan ini terlalu ekstrem
diinterpretasikan dalam masa sekarang dan berkembang menjadai pandagan
materialistic.
Menurut kumpulan tugas makalah ekonomi aliran ini memberikan
suatu norma bahwa baik buruknya suatu tindakan oleh akibat perbuatan itu
sendiri. Tingkah laku yang baik adalah yang menghasilkan akibat-akibat baik
sebanyak mungkin dibandingkan dengan akibat-akibat terburuknya. Setiap tindakan
manusia harus selalu dipikirkan, apa akibat dari tindakannya tersebut bagi
dirinya maupun orang lain dan masyarakat. Utilitarisme mempunyai tanggung jawab
kepada orang yang melakukan suatu tindakan, apakah tindakan tersebut baik atau
buruk.
7. Marxisme
Berdasarkan data pada scribd istilah “Dialectical Materialsme”
yaitu segala sesuatu yang ada dikuasai oleh keadaan material dan keadaan material
pun juga harus mengikuti jalan dialektikal itu. Aliran ini memegang motto
“segala sesuatu jalan dapatlah dibenarkan asalkan saja jalan dapat ditempuh
untuk mencapai sesuatu tujuan”. Jadi apapun dapat dipandang baik asalkan dapat
menyampaikan/menghantar kepada tujuan.
Menurut sumber marxists atas kemajuan
Marxisme, menunjukkan fakta bahwa gagasan-gagasannya disebarkan dan digenggam
kuat diantara kelas buruh, meningkat frekuensi dan intensitasnya dengan pasti
dari serangan-serangan kaum borjuis ini terhadap marxisme, yang menjadi semakin
kuat, lebih keras dan lebih berbahaya setiap kali "dihancurkan" oleh
ilmu-ilmu resmi.
8. Eudaemonisme
Menurut mudhofir pada distrodocs dalam etika Jawa terdapat
aliran yang mengandung nilai eudaemonisme theologies. Eudaemonisme
berasal dari bahasa Yunani eudaemoni, artinya kebahagiaan. Eudaemonism
adalah teori dalam etika yang menyatakan bahwa suatu tujuan manusia adalah
kesejahteraan pribadi atau kebahagiaan. Selanjutnya aliran theology
menyatakan bahwa suatu tindakan
disebut bermoral jika tindakan itu sesuai dengan
perintah Tuhan. Sedangkan tindakan buruk yaitu tidak sesuai
dengan kehendak Tuhan.
Menurut Indonesia blogspot semua orang ingin mencapai tujuan
tertinggi dan itu adalah kebahgiaan, dan dapat dicapai dengan menjlankan
fungsinya dengn baik disertai dengan keutamaan, yaitu keutaman intelektual
(kebernian dan kemurahan hati).
9. Progmatisme
Menurut amutiara aliran ini menititkberatkan pada hal-hal yang
berguna dari diri sendiri baik yang bersifat moral maupun material. Yang
menjadi titik beratnya adalah pengalaman, oleh karena itu penganut faham ini
tidak mengenal istilah kebenaran sebab kebenaran bersifat abstrak dan tidak
akan diperoleh dalam dunia empiris.
Menurut edukasi kompasiana pragmatisme yang dianggap benar
adalah yang berguna dan yang buruk adalah tidak berguna. Pragmatisme adalah
tradisi dalam pemikiran filsafat yang berhadapan dengan idealisme dan realisme.
Kebenaran diartikan berdasarkan teori kebenaran pragmatisme.
10. Komunisme
Sumber yang diperoleh dari erabaru komunis
mempropagandakan bahwa manusia pasti akan menang melawan langit. Komunis
mengekang sifat hakiki manusia yang baik dan jujur, sebaliknya mereka
menghasut, membiarkan dan memanfaatkan sifat jahat manusia untuk memperkuat
kekuasaannya. Komunis secara sistematik telah merusak hampir semua pengertian
umum tentang moral yang ada di alam semesta ini. Sedangkan data yang ada pada
kaum kapitalis memandang kebebasan adalah suatu kebutuhan bagi individu
untuk menciptakan keserasian antara dirinya dan masyarakat. Sebab kebebasan itu
adalah suatu kekuatan pendorong bagi produksi karena ia benar-benar menjadi hak
manusia yang menggambarkan kehormatan kemanusiaan.
KESIMPULAN
Setiap penilaian pasti ada penilaian buruk dan baik namun itu tergantung dari mana orang tersebut menilai itu baik atau buruk, contoh pada kebahagiaan (hedonisme) jika kalian menganggap suatu kebahagiaan itu dapat memberikan kamu manfaat maka itu adalah penilaian baik buat kamu namun jika kebahagiaan itu tidak memberikan kamu manfaat maka itu adalah penilaian buruk, peranan agama sangatlah penting disini karena Agama itulah yang menjadi pedoman kita sebagai umat manusia, akhlak manusia itulah yang membawa kita untuk berbuat baik.
Sumber
Komentar
Posting Komentar