Liburan Hemat 3 Negara Bersama Keluarga
Assalamu’alaikum
wr.wb
Pada
bulan Mei 2013 lalu, saya dan keluarga saya memang sudah merencanakan untuk
pergi ke Singapura dari tiga bulan sebelumnya, dan akhirnya saya dan keluarga
saya berangkat ke Singapura pada 6 Mei 2013, kami berangkat dari Jakarta pukul
9 pagi dengan Tiger Mandala QZ pesawat dari Singapura, setelah perjalanan
kurang lebih 2 jam di pesawat akhirnya kami sampai di Changi International
Airport pada pukul 12 karena perbedaan waktu 1 jam Jakarta dengan Singapura,
sebenarnya ini bukanlah pertama kali saya ke Singapura, bulan November 2012
saya dan ibu saya pergi ke Singapura dan perjalanan ini merupakan kedua kalinya
untuk saya dan ibu saya ke sana, sesampainya di Changi Airport saya langsung mengambil
air minum disana mengingat air mineral sangat mahal di Singapura, jadi kita
mengambil untuk cadangan minuman ketika di Singapura hehe, ini foto saya dan
keluarga saat di Changi waktu itu.
Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke Merlion Singapore,
Merlion adalah patung Singa yang
merupakan ciri khas negeri Singa ini, dan saya sudah janji dengan teman saya
Zahid, dia orang Singapura Melayu, memang negeri ini mempunyai banyak ras, ada
China, India, Melayu, bahkan ada juga Indonesia disana, nah akhirnya kamipun
melanjutkan perjalanan ke Merlion menggunakan MRT, ini yang saya suka dari
Singapura, negaranya sangat bagus buat turis, karena memang Singapura ini
merupakan tempat liburan yang cocok buat para turis, semua transportasinya
sangat mudah dan jelas, perjalanan ini memakan 20 menit kurang lebih, akhirnya
kami sampai di Merlion SG (Patung ciri khas Singapura) ini, dan akhirnya
sayapun bertemu pertama kali dengan teman saya Zahid ini, selama ini kami hanya
berkomunikasi dengan Twitter dan Whatsapp, ini foto saya dan keluarga saya
bersama Zahid.
Setelah bertemu saya akhirnya berbicara sama dia, awalnya saya berbicara bahasa melayu dengannya tapi saya kebingungan sendiri karena banyak kata yang tidak saya mengerti, hehe karena di Singapura itu tidak seperti Malaysia, bahasa melayu orang Singapura lebih tidak dimengerti dikarenakan logat bicara yang aneh menurut saya, hehe dan akhirnya kamipun berbicara menggunakan bahasa Inggris, dan akhirnya kami pun berfoto-foto dengan gaya sedikit aneh, dan akhirnya turis pun pada mengikuti gaya foto saya dan abang saya yang agak aneh ini, berikut ini adalah foto aneh saya hehe.
Setelah bertemu dengan Zahid dan berbincang sedikit
dengannya kamipun melanjutkan perjalanan ke Johor baru (Malaysia) menggunakan
MRT dari Esplanade ke MRT Kranji, setelah itu kami menaik SBS Transit nomer
170, dan kami pun turun di perbatasan Singapura dengan Malaysia di Woodland
Checkpoint, setelah itu kami melanjutkan perjalanan lagi ke Terminal Larkin di
Johor Baru, sebenernya bisa dari Singapura ke Malaysia dengan kereta dan bus
dari Singapura, karena tujuan kami berhemat, maka kami mengambilnya dari Johor
Baru karena bisa lebih hemat 30 ribu rupiah dari Johor ke Kuala Lumpur
dibandingkan dengan Singapura ke Kuala Lumpur, kami mengambil bus termalam di
Johor, berangkat jam 12 tengah malam waktu Malaysia, akhirnya kami pun tidur di
bus, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 4 jam dengan biaya 30 RM(Ringgit
Malaysia), dan akhirnya sampai juga kami di Terminal Bersepadu Selatan,
sebenarnya bus ini sampai pada Terminal Puduraya tetapi bus ini memberhentikan
kami di TBS karena alasan kurang pembayaran RM 10 (Rp34.000)/orang dan
Alhamdulillahnya bertemu orang Malaysia yang baik mereka memberi tahu kami
bahwa supir bus itu membohongi biaya yang semahal itu, dan akhirnya kami dan
orang Malaysia itu menunggu bus selanjutnya, dan Alhamdulillah kita dapat bus
yang meminta tarif lebih murah RM5/orang dan akhirnya kami dan orang Malaysia
itu naik ke bus, tidak lama sekitar 15 menit kami pun sampai di Terminal
Puduraya, Terminal yang cukup bagus dan bersih, akhirnya kami pun berencana
memesan kamar untuk beristirahat seharian, sesampainya pada pukul 05:00 pagi di
Kuala Lumpur kami bertemu dengan seorang pelayan hotel bernama mr.Lim akhirnya
mereka mengajak kami untuk melihat hotel yang dia tawarkan ke kami yaitu
“Casavilla Hotel” hotelnya cukup bagus dan biaya per malampun tak terlalu mahal
kami hanya mengeluarkan uang RM 150 atau kurang lebih 500ribu untuk 5 orang 1
malam, dan kami beristirahat sejenak sampai pukul 8 pagi waktu Malaysia, dan
akhirnya saya dan ayah saya berencana mencari sarapan karena hotel ini tidak
menyediakan makanan hanya roti dan air saja, dan kebetulan bertemu dengan
Mr.Lim akhirnya dia mengantarkan saya ke sebuah tempat makan tak jauh dari
hotel, tempatnya cukup bagus dan murah, akhirnya kami memilih nasi lemak dan
nasi kandar di kedai makan “Nasi Kandar abdul ghofur” dan kami pun bertanya
dengan sedikit bahasa melayu, penjual makan tersebut akhirnya bertanya ke kami
“apa anda dari Indonesia?” dan kami pun terkejut dan kami bilang “Ya,kami dari
Indonesia, kamu juga orang Indonesia?” dan pada akhirnya dia bilang “Ya, kami
dari Indonesia, kami wong jowo dari Surabaya” wah ternyata kebetulan sekali,
dan akhirnya kami memakan Nasi Lemak dan Nasi Kandar dengan harga yang murah,
Alhamdulillah sekali, hehe ini foto tempat makannya, menurut mr.Lim makan
disitu enak, ya memang benar, enak, lezat dan murah dengan porsi yang cukup
banyak, hehe
Dan setelah itu kami
sekeluarga melanjutkan perjanan ke ChinaTown dan Menara Kembar yang sangat
terkenal itu, setelah ChinaTown kami pun melanjutkan perjalanan menggunakan
kereta bawah tanah untuk sampai di Suria KLCC atau tempat dimana letaknya
menara kembar itu, dan pada awalnya kami keluar dari stasiun kereta kami masih
mencari-cari dimana letak menara kembar itu dan ternyata pas kami menoleh
kebelakang, subhanallah itulah menara kembar yang sangat tinggi dan megah
dengan bahan yang terlihat aluminium itu, akhirnya kamipun berfoto-foto disana
hingga waktu menunjukkan malam hari, pas mulai pukul 7 malam hari lampu yang
menyorot menara kembar itu mulai menyala dan terang, memang sangat bagus sekali
lampu dan cahaya yang ada di menara kembar tersebut, terlihat seperti berwarna
perak yang sangat terang dan menyalah, subhanallah kami bisa melihatnya secara
langsung, berikut sedikit foto kami di menara kembar.
Setelah kami puas bermain di Menara Kembar kami pun balik
ke hotel dan pukul 12 malam kami pun siap berangkat ke Hat Yai (Thailand) tiket
bus sudah kami pesan sebelumnya, 1 orang terkena biaya RM 50 (Rp 180.000)
dengan fasilitas Wifi pada bus, akhirnya kamipun segera menuju ke terminal
Puduraya, alhamdulillah hotel tempat kami menginap tak jauh dengan terminal tersebut,
kami berangkat setengah jam sebelum bus berangkat, dan akhirnya bus pun
berangkat, perjalanan ini memakan waktu 9 jam jadi sampai di Hat Yai Thailand
pukul 8 pagi karena perbedaan waktu Thailand dengan Malaysia, Thailand dan
Jakarta mempunyai waktu yang sama, akhirnya kami pun turun di imigrasi Malaysia
untuk cap paspor keluar Malaysia di Bukit Kayu Hitam dan masuk lagi di
perbatasan Malaysia dan Thailand di Sadao, kami pun mengantri di imigrasi
Thailand yang ramai pengunjung, dan sudah mulai terlihat tulisan aksara
Thailand yang mirip-mirip dengan tulisan Jawa sekilas, dan kami pun sampai di
Hat Yai Thailand pukul 8 pagi, sesampainya di Hat Yai kami pun mencari makan
halal, dan untungnya Hat Yai ini terletak di Thailand bagian Selatan dan tidak
begitu jauh dengan Malaysia, banyak penduduk Hat Yai ini turunan Melayu dengan
Thailand, jadi mereka sedikit bisa bahasa melayu, mengingat bahasa Thailand
yang susah, dan di Hat Yai ini banyak makanan halal juga, jadi kita tak perlu
susah mencari yang halal di Hat Yai Thailand ini, dan kami pun mencoba Rocky
Muslim Restaurant saya memesan Tom Yam karena makanan khas Thailand dan saya
ingin sekali mencaoba makanan tersebut langsung dari negerinya, tapi alhasil
saya tidak begitu suka Tom Yam karena memang asamnya, hehe maklum pertama kali
coba, tapi mungkin untuk orang yang suka rasa asam suka dengan Tom Yam, tapi
restaurant ini cukup direkomendasikan kok, karena murah dan ramah terhadap
turis, saya hanya habis 400 Baht untuk makan ber 5, kurang lebih sekitar Rp 16.000
permakan, setelah itu saya dan abang saya mencari hotel karena memang kami
tidak memesan online sebelumnya, kami tidak mempunyai kartu kredit dan akhirnya
dapet tak jauh dari tempat makan itu, yaitu Rado Hotel biaya permalam 550 Baht
atau sekitar (Rp 200.000) hotel berbintang kelas 3 ini dilengkapi dengan AC
yang dingin dan TV flat, Wifi dan kamar mandi yang nyaman bagi saya, memang
hidup di Thailand jauh lebih murah dibanding dengan Malaysia dan Singapura, dan
kamipun beristirahat sejenak sampai waktu Dzuhur tiba, setelah dzuhur kami
sholat dan melanjutkan perjalanan ke Hat Yai Cable Car, Hat Yai Ice Dome, dan
Chang Puak, sebelumnya saya sudah mempersiapkan dengan matang tentang tempat
wisata yang ada di masing-masing tempat yang akan saya kunjungi, hehe kamipun
keluar dan berjalan ke Lee Gardens Plaza dan sedikit melihat mall yang ada di
Thailand, mal ini dulu sering terkena bom, saya berdoa selama di dalam mal ini,
hehe alhamdulillah tidak terjadi apa-apa dan kamipun melanjutkan keluar untuk
mencari Tuk-tuk, tuk-tuk adalah angkutan khas Thailand, bentuknya mirip seperti
demo, akhirnya kami menemukan “Khun Sau” berikut percakapan saya dengan Khun
Sau.
Saya : how much to
reserve this tuk tuk to go to three places?
Sau : what? Reserve? Oh
Seven percents baht krub,
Saya : Arai wa? (apa
itu?) Chet roy baht? (700 Baht ? ) *untung saya bisa sedikit bahasa Thailand,
dikarenakan Thailand itu rata-rata tidak bisa berbicara bahasa Inggris, dan
saya pun menawar
Sau : where to go? Hat
Yai Caben Car (Cable Car mungkin maksudnya) *sambil menunjuk kertas yang ada
gambar tempat wisata
Saya : yes sam
places(tiga tempat) Hat Yai Cable Car, Ice Dorm and Chang Puak Camp, how about
si roy baht krub? (bagaimana dengan 400 baht?) ok na?
Sau : oh Mai dai, oke
six percents baht krub (600 Baht mungkin)
Saya : no, ok ha roy
baht krub, dai? (500Baht)
Sau : hem ok dai krub
Dan akhirnya kami dapat
dengan 500 Baht, cukup murah sih, dan memang rata-rata segitu, yaudah akhirnya
kami menaiki tuk-tuk tersebut, di tuk-tuk saya banyak berbicara dengan bahasa
Inggris campur Thailand tapi memang agak sedikit sulit untuk berbicara dengan
Khun Sau, jadi kami dengan sedikit bahasa kalbu, hehehe. Khun Sau ini
sejujurnya orang yang sangat baik, dia berusaha menelpon temennya untuk
mengartikan omongan saya dengan Bahasa Inggris di artikan ke Thailand, karena
memang Khun Sau sangatlah peduli dengan turis, alhamdulillah kami selalu diberi
kemudahan di negara orang, hehe akhirnya kamipun sampai di tempat-tempat itu,
saya paling suka berada di Hat Yai Caben Caa kalau kata Khun Sau, hehe orang
Thailand itu susah untuk berbicara Inggris makanya mereka menyebutnya Caben,
ohya orang Thailand itu tidak bisa berbicara “L” sesampainya di Cable Car kami
menaiki kereta gantung itu dengan tinggi ya Masya Allah tinggi banget, Cable
Car ini menyebrangi satu bukit ke bukit lain, bayangkan tinggi bukitnya, saya
sampai merinding melihat bawah, tapi pas sampai disana Subhanallah pemandangan
yang sangat indah dari atas bukit, oh iya nama tempat ini sebenernya Hat Yai
Municipal Park, hehe dan di atas ini terlihat patung Budha yang sangat tinggi
dan berwarna keemasan, saya belum sempat bertanya karena kami tidak punya
pemandu wisata dan kami menanyakan hal itu ke Khun Sau, dia tidak mengerti apa
yang saya ucapkan, haduh capek deh hehe, ini foto-foto saya ketika di Municipal
Park.
Setelah puas mengelilingi Hat Yai kamipun balik dan
beristirahar di hotel, dan setelah sholat ashar kami keluar mencari makanan,
kami agak sedikit bosan makan di Rocky, akhirnya kami memutuskan untuk berjalan
mencari tempat makan lain yang halal, dan akhirnya kami menemukan “Maliam
Restaurant” disinilah kami makan sore menjelang malam, hehe kami pun bertemu
dengan pelayan tempat makan bernama Aiu, Khun Aiu berasal dari Surat Thani
tempat muslim di Thailand, kami pun berkenalan dengan baik dan Khun Aiu ini
sangatlah ramah dan baik, dan sudah seperti saudara sendiri, Khun Aiu bisa
berbicara bahasa melayu sedikit, dan saya pun memesan “Phad Phrik Rice”makanan
yang enak menurut saya, pas dilidah dan rasanya begitu lezat, namun harganya
cukup mahal 100 Baht atau 34.000 rupiah, tapi tidak menutup kemungkinan karena
rasanya yang enak menurut saya, saya sangat merekomendasikan jika mau ke Hat
Yai untuk memakan di Maliam Restaurant ini, begitu juga dengan Teh Tarik yang
lezat dan nikmat, tempat ini cukup rekomendasi dan ketika kami berada di Hat
Yai banyak orang Thailand yang membicarakan restauran ini ke saya, dan itu
membuat saya penasaran, berikut foto saya dan khun Aiu serta makanan Phad Phrik
yang lezat dengan Teh Tariknya.
Sampai sekarang kami
sering berkomunikasi dengan Khun Aiu, dia seperti kaka kandung saya sendiri,
mungkin lain waktu kami akan mengunjungi Khun Aiu lagi dan Khun Sau, oh iya
Khun itu untuk panggilan tuan/nyonya dalam bahasas Thailand, oh iya saya ada
foto dengan Khun Sau si supir tuktuk ini, kalian mungkin penasaran melihat
wajahnya, kalau menurut saya sih mirip sama orang Indonesia, hehe
Khun Sau berada paling kanan
Malamnya kamipun berangkat ke Night Market Hat Yai, tapi
kami ga sempat berfoto disana karena kami lupa membawa kamera, hehe kemudian
besok paginya kami pun pulang ke Singapura dengan Bus, perjalanan ini memakan
waktu 12 jam, kami tidak turun di Kuala Lumpur dan kami lanjut berangkat ke
Singapura karena memang waktu kami tinggal 2 hari lagi, jadi kami memilih untuk
berada di Singapura, kami memesan tiket Jakarta-Singapura dan
Singapura-Jakarta, dan jam 12 siang pun tiba, akhirnya kami berangkat dengan
keluarga, selamat tinggal Hat Yai, kami akan kesana kembali Insha Allah, sekitar
1-1,5 jam kami sampai di kantor imigrasi Sadao untuk cap keluar dari Thailand,
dan 10 menit perjalanan kami masuk ke kantor imigrasi Bukit Kayu Hitam untuk
cap passport masuk Malaysia, perjalana di Malaysia memakan waktu 8 jam
sesampainya di Kuala Lumpur busnya pun berhenti sejenak untuk menurunkan
beberapa penumpang yang turun di Kuala Lumpur, sekitar setengah jam kami
berangkat lagi ke Johor Baru dan Singapura, perjalanan ini memakan waktu 4 jam
untuk sampai Johor Baru, kamipun turun di Johor untuk cap keluar Malaysia dan
cap masuk Singapura di kantor imigrasi woodlands, ya 12 jam kami menempuh
perjalanan dari Thailand – Singapura akhirnya kami pun sampai di beach road
pukul 5 pagi waktu Singapura, akhirnya kamipun menunggu kurang lebih 1 jam di
Nicoll Highway stasiun MRT untuk pergi ke bugis, akhirnya jam 6 pun tiba, dan
akhirnya gerbang MRT dibuka, ini pengalaman saya dan keluarga saya menaiki MRT
pertama di Singapura dan masih sepi sekali seperti MRT pribadi, mengingat MRT
di Singapura sangatlah ramai, hehe
Akhirnya kami sampai juga di Bugis kamipun mencari hostel
disekitar sana, dan akhirnya kami memesan 2 kamar pribadi di feel like home
hostel, hostelnya kurang bagus dan tidak direkomendasikan, tapi bagusnya hostel
itu dekat sekali dengan masjid Sultan dan kebetulan pada saat itu hari Jum’at
dan kamipun sholat Jum’at disana, sempet tidak terlalu mengerti sih sholat
disana karena khutbahnya dengan bahasa Melayu dan campur Inggris sedikit,
karena menurut saya Melayu Singapura dan Melayu Malaysia memiliki sedikit
perbedaan dalam logat bicaranya, dan akhirnya selesai sholat Jum’at yang
dilaksanakan pukul 2 siang waktu Singapura kamipun berlanjut jalan ke Bugis
street, disana banyak oleh-oleh dengan harga relatif murah, gantungan kunci
Singapura 24 buah seharga 10 SGD dan tas untuk oleh-oleh 4 buah seharga 10 SGD,
dan kami sempat membeli Durian disana awalnya kami di tawarkan oleh penjualnya
untuk membeli 20 kotak durian dengan harga 20 SGD tapi siapa yang kuat makan
sebanyak itu, hehe akhirnya kami hanya membeli 5 dengan harga 10 SGD dan kami
duduk di depan bugis street untuk memakan durian tersebut, hehe
Setelah puas makan
durian di bugis kami melanjutkan perjalanan ke Vivo City mall untuk ke Sentosa
Island dengan MRT, kami hanya menggunakan MRT karena menurut saya transportasi
itulah yang paling nyaman dan mudah dan kebetulan kami sudah mempunyai kartu
Ez-link jadi kami tak perlu repot untuk membeli kartu single trip disana,
tinggal tap ke mesin dan top-up di mesin jika sudah habis, sesampainya di Vivo
City kami langsung ke Sentosa Island dengan monorail kami membayar 4,5 SGD
untuk sampai disana dengan menggunakan monorail, sesampainya disana kami
menonton Song of the sea itu adalah pertunjukan air dengan drama kolosal yang
sangat bagus, biaya masuk disana 12 SGD (Rp100.000) kurang lebih, sayangnya
baterai kamera kami habis, jadi kami hanya memvideokan dengan kamera handphone
saja, pertunjukan berlangsung selama setengah jam, akhirnya jam 9 malam tiba
kamipun pulang ke hostel, perjalanan memakan waktu 1 jam kurang, dan setelah
sholat kamipun terlelap tidur karena lelah, hehe waktu menunjukan pukul 5 pagi
akhirnya kami sholat shubuh dan pulang karena pesawat kami berangkat ke Jakarta
pukul 7 pagi, kami harus bersiap-siap 1 jam sebelumnya, kami sampai di Changi
jam 6 dan kamipun terbang dengan pesawat tiger untuk membawa kembali ke negara
tercinta Indonesia, perjalanan ini memakan waktu kurang lebih 2 jam dikarenakan
perbedaan waktu antara Singapura dan Jakarta 1 jam jadi kami sampai Indonesia
pukul 8 pagi, itu adalah cerita kami selama di luar negeri, kami menghabiskan
uang 2 juta perorang selama 1 minggu dengan pesawat promo 500ribu pulang pergi
yang sudah kami beli beberapa bulan yang lalu, terima kasih buat Allah
subhanahu wata’ala yang selama ini sudah memperlancar perjalanan kami dan
terima kasih sudah membaca cerita saya dan keluarga saya, jika kalian mau
bertanya tentang liburan hemat kalian bisa menanyakan ke saya, Insha Allah saya
akan memberi tahukan ke anda dengan senang hati.
Wassalamu’alaikum
Komentar
Posting Komentar